Rss

Rabu, 22 Mei 2013

Bahan Kimia Berbahaya (Tugas EBTA)



Zat makanan berbahaya yang sering terdapat pada makanan kita sehari hari
Saat ini di pasaran masih banyak terdapat bahan-bahan tambahan makanan berbahaya pada sejumlah produk pangan olahan industri rumah tangga dan industri kecil. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan pengusaha terhadap keamanan pangan (food safety).
Banyak contoh pelanggaran telah terjadi di lapangan, sebagai wujud ketidaktahuan akan resiko bahaya yang tersembunyi di balik tindakan tersebut. Sebagai contoh ada pedagang ikan asin yang menyemprotkan obat pembasmi serangga (nyamuk) ke ikan-ikan asin dagangannya dengan tujuan agar dagangannya tidak dikerubungi lalat. Akhirnya, zat ber-racun obat nyamuk tersebut malahan menempel pada ikan asinnya.
Praktisi di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa kali menemukan produk-produk seperti sirup, mie, tahu, bakso mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti : pengawet berbahaya (benzoat, formalin, dll.), pengenyal berbahaya (boraks, dll.), pewarna berbahaya (Rhodamin-B, Methanyl Yellow, dll.), Pemanis buatan (aspartame, sorbitol, dll.) dan bahan tambahan lain dengan dosis yang berlebihan.
Secara kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olahan yang ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisa mengetahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visual).


    Spoilerfor Formalin

Apakah formalin itu?
Formalin adalah nama populer dari zat kimia formaldehid yang dicampur dengan air. Larutan formalin tidak berwarna, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol. La-rutan formalin mengandung 37% formalin gas dan methanol.
Peruntukkan sebenarnya?
Pengawet mayat, disinfektan, antiseptik, anti jamur, fiksasi jaringan, industri tekstil dan kayu lapis, juga sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman/sayuran), sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.

Penyimpangan pada industri pangan?
Formalin sering dipakai untuk mengawetkan produk mie basah, tahu, dan ikan segar.

Selasa, 21 Mei 2013

Home Industry (Tugas SMT 2)



Mengembangkan Bahan Dasar Gula Menjadi Makanan Ringan yang Disukai Banyak Orang
“Temanggung Bersenyum” itulah julukan untuk salah satu kota yang terletak dilereng Gunung sumbing dan gunung Sindoro ini, daerah yang memiliki iklim yang lumayan dingin ini. Sebenarnya daerah Temanggung bukanlah daerah penghasil bahan dasar gula seperti daerah-daerah lainnya.
Daerah Temanggung lebih dikenal dengan penghasil padinya dan juga tanaman tembakaunya. Ada juga yang menyebut kota Temanggung sebagai kota Tembakau karena mayoritas petani yang berada didaerah ini menanam tembakau saat musim kemarau tiba. Namun bukan berarti didaerah ini tidak menghasilkan bahan dasar makanan lain yang bias diolah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual. Di kota ini lebih terkenal dengan jajanan khasnya yaitu Bakso uleg, Pisang Aroma, Kripik Talas, dan lain sebagainya.
Namun ada juga salah satu home industry yang memanfaatkan bahan dasar yang sebenarnya bahan dasar ini bukanlah hasil utama kota temanggung. Salah satunya adalah pengolahan gula yang dimanfaatkan dalam pembuatan permen jahe dan permen asam. Penjelasannya sebagai berikut :

v  Cara Membuat Permen Asem

Sesuai dengan namanya permen ini terbuat dari buah asam Jawa yang pada umumnya berbentuk bulat-bulat kecil berwarna hitam kecokelatan dan pada seluruh permukaannya ditaburi oleh gula pasir. Sehingga permen ini juga  terlihat sangat khas jika dibandingkan dengan jenis permen pada umumnya yang tektur permukaannya halus, sedangkan bagian permukaan untuk permen asem terlihat kasar karena taburan gula pasir.
Terkadang permen asem ada yang digigit agak empuk sehingga mudah untuk dikunyah, namun selain dari pada itu ada juga yang agak keras ketika digigit, walaupun pada dasarnya bentuk permen asem yang empuk dan yang keras adalah sama. Selain itu dahulu banyak orang yang suka dengan permen asem seperti ini karena mereka menganggap bisa mengurangi rasa mual ketika berada didalam bis dengan mengunyah permen asem yang rasanya sangat segar asem dan tentu saja juga manis.
Untuk asal-usulnya entah dari manakah asal mula dari permen asem seperti ini, apakah tergolong kuliner tradisional Indonesia atau merupakan kuliner dari luar negeri kami sendiri tidak menemukan informasi yang akurat. Namun yang pasti pohan asam sendiri merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sering tumbuh didaerah yang beriklim tropis seperti negeri tercinta kita ini. 
Untuk sekarang mungkin dibeberapa daerah bisa menemukan permen asem hanya di super market atau toko oleh-oleh saja, sehingga mungkin ada diantara kita yang rindu dengan permen asem seperti ini. Oleh karena itu bagi anda yang ingin bernostalgia dengan permen asem dan kesulitan untuk bisa menemukannya tentu saja anda harus membuatnya sendiri, selain itu mungkin saja bisa kita jadikan sebagai sebuah usaha mengingat permen seperti ini sudah jarang yang memprodusinya.
Bagi anda yang ingin mencoba untuk membuat permen asem yang bisa dibilang sudah agak terlupakan ini, anda bisa baca yang dibawah ini yaitu tentang resep dan cara membuat permen asem sendiri.
Resep Membuat Permen Asem
a)      250 gram Asam Jawa
b)      300 gram gula jawa disisir
c)      500 gram tepung roti
d)     1 jari jahe yang telah dimemarkan
e)      Gula pasir untuk taburan secukupnya sesuai selera


Cara membuat
  1. Hilangkan biji asamnya terlebih dahulu kemudian ambil dagingnya saja dan campurkan dengan air kira-kira satu gelas kemudian larutkan dan disaring.
  2. Campurkan gula jawa yang telah disisir, jahe dengan kira-kira satu gelas air kemudian rebus hingga larut dan mendidih.
  3. Masukan larutan asam kedalam adonan gula diatas dan aduk hingga merata dan biarkan sebentar agar mendidih
  4. Kecilkan apinya kemudian masukan tepung roti sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga kalis
  5. Jika sudah angkat dan biarkan dingin terlebih dahulu, kemudian baru dibentuk bulat-bulat kecil-kecil
  6. Siapkan gula pasir pada sebuah wadah, kemudian guling-gulingkan semua adonan permen asam yang sudah dibentuk pada gula pasir tersebut, hingga seluruh permukaan permen asam tertutup gula pasir.
  7. Jika sudah bisa dikemas dengan plastik atau juga bisa dimasukan kedalam stoples  

PT. SWEET CANDY INDONESIA (Tugas SMT 1)


PT. SWEET CANDY INDONESIA

JALAN RAYA JAKARTA – BOGOR KM 47.4

CIBINONG, BOGOR

       I.            LATAR BELAKANG

PT Sweet Candy merupakan salah satu industri pangan yang bergerak dibidang confectionary. Produk utama dari PT Sweet Candy adalah permen hard candy, chewy dan dragee, yang termasuk dalam kelompok sugar confectionary product. Produk ini dapat dikenali dari strukturnya yang mana hard candy, chewy candy dan dragee.

 Keahlian profesi sebagaimana diharapkan diperoleh melalui proses kerja langsung pada bidang pekerjaannya di dunia usaha atas bimbingan dan pengawasan yang seksama, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman siswa dalam dunia kerja, dan untuk meningkatkan kemampuan penerapan teori yang telah diperoleh di sekolah. Prakerin juga merupakan tugas ”on job training” yang merupakan kerja nyata bagi siswa untuk memberi pembekalan dan persiapan untuk terjun langsung dalam dunia industri secara nyata. Sehingga tercipta suatu sinergi yang baik antara dunia pendidikan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat.

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya perdagangan bebas, masyarakat cenderung berkembang menjadi masyarakat yang bersifat dinamis, kreatif, praktis, dan kritis. Kecenderungan tersebut terutama terjadi di kota-kota besar, dan ini akan mengubah budaya pola makan menjadi lebih dinamis. Hal tersebut akan memacu para pengusaha yang bergerak di bidang industri pangan untuk meningkatkan pengawasan terhadap mutu produknya untuk memenangkan persaingan pasar.

Pengawasan mutu tersebut sangat erat kaitannya dengan produksi terutama untuk menghasilkan produk yang aman dan memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam suatu proses produksi, keragaman hasil produksi merupakan suatu hal yang lazim ditemukan. Keragaman tersebut dapat diakibatkan oleh bahan mentah, formulasi, cara atau proses pengolahan dan peralatan yang digunakan. Oleh karena itu, untuk mengendalikan keragaman tersebut diperlukan suatu sistem pengawasan mutu yang efektif dan efisien.

    II.            TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

I.            Sejarah dan Lokasi Perusahaan

PT. Sweet Candy Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan kembang gula. Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 2 Maret 1992, dan berlokasi di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km 47,4 Cibinong-Bogor, dengan luas area pabrik sekitar 6,7 hektar dengan 35 % berupa bangunan. Sedangkan kantor pusat berada di Italy. Lokasi PT. Sweet Candy Indonesia sangat strategis didukung dengan adanya jalan tol Jagorawi yang cukup dekat dengan perusahaan.
PT. Sweet Candy Indonesia berada di Cibinong dan Cikampek. Sedangkan untuk kantor penjualan dan penyaluran berada di Jakarta. Sampai saat ini PT. Sweet Candy Indonesia telah memproduksi banyak jenis permen yang sudah dikenal di pasaran, baik itu permen lunak, coated candy, gum candy, hard candy dan lollipop.
PT. Sweet Candy Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, baik secara organisasi maupun penjualannya. PT. Sweet Candy Indonesia mengalokasikan produknya pada pasar lokal dan ekspor.

Rabu, 06 Februari 2013

Pengalaman Praktek Industri


PT. SWEET CANDY INDONESIA
PT Sweet Candy merupakan salah satu industri pangan yang bergerak dibidang confectionary. Produk utama dari PT Sweet Candy adalah permen hard candy, chewy dan dragee, yang termasuk dalam kelompok sugar confectionary product. Produk ini dapat dikenali dari strukturnya yang mana hard candy, chewy candy dan dragee. PT. Sweet Candy Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan kembang gula. Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 2 Maret 1992, dan berlokasi di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km 47,4 Cibinong-Bogor, dengan luas area pabrik sekitar 6,7 hektar dengan 35 % berupa bangunan. Sedangkan kantor pusat berada di Italy. Lokasi PT. Sweet Candy Indonesia sangat strategis didukung dengan adanya jalan tol Jagorawi yang cukup dekat dengan perusahaan.
            Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) merupakan salah satu agenda rutin dalam kalender pendidikan SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) Temanggung. Setiap tahunnya siswa-siswi semester ganjil tahun keempat diterjunkan langsung untuk melakukan kegiatan Prakerin baik di lembaga-lembaga pemerintah, seperti balai-balai penelitian, maupun swasta seperti  pabrik - pabrik serta perusahaan jasa analisis.
Pada kesempatan kali ini peserta Praktik Industri diberikan kesempatan untuk melakukan Praktek Industri di bagian Quality Control (QC). Quality Control (QC) departemen adalah suatu departemen yang bertugas mengontrol dan mengawasi mutu produk agar tetap dalam standar. Kegiatan utama QC adalah mengawasi mutu produk mulai dari bahan baku, proses produksi, sampai produk jadi. QC departemen dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1.         QC Incoming Material
QC Incoming material bertugas untuk menguji dan menganalisa bahan baku produksi yang datang baik packaging material ( bahan kemas ) ataupun raw material ( bahan mentah ).
2.         QC Analis
QC Analis adalah QC yang bertugas di laboratorium untuk menganalisa mutu bahan / produk secara laboratorim dari produk setengah jadi sampai produk jadi.

3.         QC Line Control / Inspektor
QC yang bertugas mengawasi dan menguji mutu permen pada lini produksi dan pengemasan.
4.         Flavour Man
QC yang bertugas mempersiapkan bahan-bahan tambahan yang dibutuhkan untuk mendukung produksi terutama flavour dan colour selama proses produksi.
5.         QC Microbiology
QC yang bertugas di laboratorium microbiology untuk menganalisa produk (pemen) terhadap adanya cemaran mikroba.
Pada kesempatan Praktik Industri kali ini saya diberikan kesempatan untuk dapat mengikuti kegiatan bekerja layaknya karyawan pada bagian QC Analis, QC Line Control / Inspektor dan QC Microbiology. Setiap bagian dari Quality Control memiliki tugas dan jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya adalah mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan, dalam hal ini adalah produk permen/candy.
Mengenai hygiene yang ada dalam PT. Sweet Candy sangat diperhatikan, mulai dari hygiene karyawan, mesin, ruang laboratorium sampai fasilitas pendukung kegiatan bekerja. Dalam hal ini digunakan istilah Sanitasi sebagai usaha untuk memelihara tingkat hygienitas pada pabrik tersebut.

Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk mematikan jasad renik penyebab penyakit ( pathogen ) dan mengurangi jasad renik lainnya agar tidak membahayakan kesehatan manusia.
v  Dengan usaha sanitasi yang baik akan dapat :
ü  Diperoleh produk yang tidak membahayakan konsumen.
ü  Dipenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan dan undang-undang.
ü  Diperoleh jumlah hasil olah yang tidak berkurang sebagai akibat kerusakan selama penglahan dan karena hasil olah lebih lama disimpan.
ü  Diperoleh kemantapan hasil olah sebagai komoditi perdagangan di pasaran.
ü  Dicapai kepercayaan konsumen terhadap hasil olah.
ü  Memperkuat kedudukan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan badan-badan yang diperlukan perusahaan.
v  Sebaliknya sanitasi yang tidak baik akan menyebabkan :
ü  Hasil olah dapat memiliki potensi membahayakan masyarakat konsumen.
ü  Tidak dipenuhinya persyaratan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang diterbitkan.
ü  Menimbulkan kericuhan perdagangan berupa tuntutan oleh konsumen.
ü  Mengurangi tersedianya hasil olah bagi masyarakat karena ada yang rusak.

 

Sanitasi Personal

         Di PT Sweet Candy, karyawan maupun tamu yang memasuki hygiene area ( area produksi ) harus mengenakan alat pelindung diri yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya kontaminasi dari karyawan serta untuk keselamatan kerja. Alat pelindung diri yang digunakan meliputi pakaian seragam/jaslab, safety shoes, hairnet, dan masker. Sebelum masuk ruang produksi, karyawan ataupun tamu diwajibkan mengikuti prosedur cuci tangan yang ada. Diantaranya
1.      Ambil sabun pencuci.
2.      Cuci tangan.
3.      Bilas sampai bersih.
4.      Keringkan dengan tisu.
5.      Gunakan gel sanitaizer.

Sanitasi Alat dan Mesin

         Peralatan dan mesin yang dipakai untuk proses produksi harus selalu dalam keadaan bersih. Bagian yang bersentuhan langsung dengan produk seperti Cone, Disc, tangki preparasi, Bak penampung, Filter, dibersihkan dengan air panas. Untuk bagian yang tidak dapat dipisahkan dari mesin dibersihkan dengan majun basah atau udara bertekanan. Sistem sanitasi dilakukan secara weekly ( mingguan ), Daily ( Harian ), Shiftly ( setiap shift ), Change flavour ( pergantian flavour )

Pengolahan Air Bersih

         Air adalah salah satu komponen penting dalam sebuah industri makanan. Semua air yang digunakan Di PT Sweet Candy, baik untuk proses produksi, pencucian, penghasil panas ( boiler ), maupun air untuk fasilitas MCK bersumber dari air sumur bor.
   Untuk memenuhi persyaratan air bersih, air yang berasal dari sumur harus melalui beberapa tahap pengolahan.
1.      Filtration
      Penyaringan dilakukan dengan metode Sand Filter dan dilanjutkan dengan Carbon Filter. Sand Filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa oleh air. Carbon Filter digunakan untuk menjernihkan air.
            2.   UV Treatment
      UV treatment digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat dalam air dengan cara memencarkan sinar UV pada aliran air.

Sanitasi Ruang Produksi

         Proses sanitasi ruang produksi dilakukan dengan cara membersihkan lantai, dinding-dinding, langit - langit oleh petugas kebersihan bagian produksi.

       Pengolahan Air Limbah PT. Sweet Candy

Proses pengolahan limbah yang ada di PT. Sweet Candy Indonesia berasal dari limbah proses produksi yang mengalir secara gravitasi melalui saluran drainase, dikumpulkan melalui bar screen yang bekerja manual sehingga kotoran atau padatan yang berupa lemak masuk ke pengolahan, dan ditampung di bak yang berada di bawah bar screen. Sedangkan limbah cair dan lemak yang lolos disalurkan melalui pipa tertutup yang ditanam di bawah tanah menuju bak pemisah minyak dan lemak (oil fat separator). Setelah lemak mengapung dan terpisah dari limbah cair selanjutnya air limbah menuju pump pit dimana disediakan dua buah pompa submersible ( satu beroperasi, satu cadangan ) untuk memompa air menuju bak ekualisasi. Bak ekualisasi meratakan debit limbah yang masuk.. Selanjutnya air limbah menuju conditioning tank. Untuk mendapatkan kondisi lingkungan optimal, maka kondisi lingkungan akan dikontrol sebelum diolah di Expended Granular Sludge Blanket (EGSB), disini juga dilakukan pemberian soda kaustik untuk menaikkan pH sampai sekitar 6,8 sampai 7,7 (netral).
Pada reaktor biobeds berlangsung proses anaerobik dimana limbah didegradasi menjadi gas metan ( biogas ) dan karbondioksida. Biogas yang terbentuk dikembalikan ke conditioning tank dan kemudian disalurkan dan dibakar di flat. Lumpur lolos akan dikembalikan ke bagian bawah dengan bantuan settler. Padatan (biomassa) yang berlebih dapat disimpan di storage tank yang sewaktu - waktu dapat digunakan kembali. Selanjutnya air limbah akan diolah menuju bak aerasi dan bercampur dengan air limbah yang berasal dari limbah domestik / sanitari. Aerasi yang digunakan jenis extended aerasi yang dilengkapi dengan dua buah aerator dan dua buah blower untuk mensuplai udara. Jenis mikroorganismenya adalah aerobik. Campuran active sludge dan air limbah akan mengalir secara gravitasi ke final clarifier. Dalam clarifier, air limbah akan dipisahkan dengan active sludge. Active sludge yang terpisahkan akan dikembalikan ke bak aerasi menggunakan pompa. Kelebihan lumpurnya akan dipompakan ke thickening dan dari unit tersebut dipompakan ke existing filter press untuk mengeringkan air yang terdapat dalam lumpur. Air limbah sebelum dibuang ke kali dikumpulkan terlebih dahulu dalam bak dan kemudian dialirkan ke sungai dengan sistem over flow.

Selasa, 24 April 2012

Zat Pengawet Makanan Yang Aman

Zat Pengawet Yang Aman
 
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah Natrium benzoat, Natrium Nitrat, Asam Sitrat, Asam Sorbat, Formalin.




Alternatif Pengawet Pangan
Berdasarkan hasil kajian dan penemuan para ahli/ peneliti yang dimuat dibeberapa  media massa,  bahan pengawet alternatif  yang aman  dan tidak berbahaya bagi kesehatan adalah, Chitosan, Asap Cair (Liquid Smoke), Kunyit,  Air Ki, Air kelapa yang diberi mikroba (Asam Sitrat).

1) Chitosan
Dr. Ir Linawati  ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB) menyatakan chitosan merupakan bahan pengawet organik yang diperoleh dari produk turunan dari polimer chitin yang diproduksi dari limbah udang dan rajungan kadar chitin dalam berat udang berkisar 60–70% bila diproses menjadi chitosan menghasilkan Yield 15– 20%. Chitosan mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun. Bila digunakan pada ikan asin, berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat mengawetkan sampai 8 minggu.


2) Asap Cair (Liquid Smoke) 
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen Fakultas MIPA, UGM, menemukan  Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Untuk industri perkebunan asap cair digunakan sebagai koagulan lateks, hal ini karena asap cair bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri dan anti oksidan yang dapat memperbaiki kualitas karet. Sedangkan penggunaan pada industri kayu dapat mencegah serangan rayap. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.



3) Kunyit
 
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping  berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%.  Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar  tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas airnya.
4) Air Ki (Air Endapan Abu Merang)
Air Ki ini  dapat digunakan sebagai pengawet mie dan dapat bertahan sampai 2 hari. Sekarang sudah banyak dijual ditoko cina atau bisa juga membuat sendiri dengan membakar merang padi kemudian ambil abunya lalu larutkan dengan air, kemudian diendapkan sampai terpisah air dan abunya.
5) Asam Sitrat (Citric Acid)
Asam sitrat adalah pengawet yang dibuat dari air kelapa  yang diberi mikroba. Asam sitrat  yang siap pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa  banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebih murah.
Selain bahan pengawet tersebut diatas, dalam skala kecil dapat juga menggunakan  pengawet yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan didaerah terpencil atau pedesaan berupa; jeruk nipis, asam jawa, garam dapur, gula, bawang putih disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Hanya saja dosis penggunaannya selama ini umumnya belum standar, baru berdasarkan perkiraan pemakai.


 Untuk itu perlu penelitian dan pembinaan lebih lanjut. Untuk menghindari penggunaan bahan pengawet berbahaya  serta  meningkatkan pemanfaatan bahan pengawet alternatif yang aman bagi kesehatan maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut;
Pertama: membuat daftar bahan-bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk digunakan pada produk makanan dan minuman dilengkapi dengan nama kimia dan nama perdagangannya.agar tidak terjadi kesalahan pemakaian oleh produsen. Kedua: melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti; Pemeritah, Pelaku Usaha, Assioasi, Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) maupun Perguruan Tinggi untuk menanggulangi penggunaan bahan pengawet berbahaya dan memberikan bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak merugikan  konsumen  maupun produsen.
Ketiga: mensosialisasikan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia terhadap konsumen dan produsen agar kedua belah pihak tahu dan mengerti tentang bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia  terhadap makanan dan minuman.
Sumber:
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=11773.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan#Pengawet
http://www.google.co.id/images?um=1&hl=jw&tbs=isch:1&q=asap+sitrat&sa=N&start=20&ndsp=20